Senin, 08 Agustus 2022

Tahap-tahap Perkembangan Anak

Tahap-tahap perkembangan manusia menurut para psikolgi berbeda-beda tergantung pandangan mereka tentang teori perkembangan. Rousseau (Crain, 2007. Dalam Masganti 2012) membagi tahap perkembangan manusia menjadi empat tahap, yaitu:

a. Masa Bayi (usia dari nol sampai dua tahun).

Bayi mengalami dunia langsung lewat indranya. Mereka tidak mengetahui ide atau pemikiran apapun, mereka hanya merasakan panas, dingin, enak atau sakit. Mereka menggunakan gramatika sendiri ketika berkomunikasi dengan orang dewasa. Mereka memperbaiki pengertian mereka sendiri meskipun orang lain tidak memperbaikinya.

b. Masa Kanak-kanak Awal (usia dua sampai dua belas tahun)

Masa ini dimulai ketika anak mulai memiliki independensi baru. Mereka sudah bisa berjalan, berbicara, makan sendiri, dan berlari ke sana kemari. Anak masih melekat pada hal-hal yang konkrit. Mereka belum mampu memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Pemikiran mereka masih terbatas pada hal-hal yang bersifat pra operasional dan operasional konkrit.

c. Masa Kanak-kanak Akhir (usia duabelas sampai limabelas tahun)

Masa ini transisi masa anak ke masa dewasa. Anak berada pada tahap prasosial, di mana anak hanya memperhatikan apa yang berguna bagi dirinya sedikit saja dari mereka yang memiliki kepedulian terhadap menjaga hubungan dengan orang lain.

d. Masa Dewasa (usia limabelas sampai akhir hidup)

Pada masa ini anak mulai merasa malu berhadapan dengan lawan jenis karena kesadarannya terhadap perasaan seksual yang mulai meningkat. Mereka lebih membutuhkan orang lain. Kognitif mereka juga berkembang. Mereka mulai memahami konsep-konsep yang abstak.

Secara umum bahwa tahap perkembangan manusia dapat dibagi sebagai berikut:
a. Periode Pranatal Periode pranatal dimulai sejak terjadi proses pembuahan (konsepsi) sampai anak terlahir ke dunia. Pada masa itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikhis yang sangat pen, ting bagi seorang anak. Jenis kelamin anak dan bentuk fisik telah ditentukan sejak anak berada dalam kandungan.

b. Awal Masa Kanak-Kanak Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan (saat di mana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain). Seorang anak sering berpikir dan menganggap bahwa awal masa kanak-kanak (young children) ini seakan-akan tidak ada akhirnya ketika mereka sudah tidak sabar menunggu saat yang didambakan yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak-anak lagi melainkan “orang-orang dewasa.” Selama periode yang panjang ini (secara kasar sebelas tahun pada wanita dan dua belas tahun pada pria) terjadilah sejumlah perubahan yang mencolok baik secara fisik maupun psikologis.

c. Akhir Masa Kanak-Kanak
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhirnya, akhir masa kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.
Permulaan akhir masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar, hal yang wajib untuk anak berusia enam tahun di Amerika. Pada beberapa anak, proses ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan sang anak, dan juga bagi anak yang pernah mengalami pembelajaran di situasi prasekolah selama setahun.
Tuntutan yang berat pada anak untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan harapan baru saat masuk sekolah, banyak anak berada dalam keadaan tidak seimbang, dalam artian anak mengalami gangguan emosional yang dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap dan perilakunya.
Selama setahun dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku dengan menjelang berakhirnya periode ini dan anak mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis, untuk memasuki masa remaja.

d. Masa Puber
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan oleh Root, “Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis”.
Sebagian besar orang-orang primitif selama berabad-abad mengenal masa puber sebagai masa yang penting dalam rentang kehidupan setiap orang. Mereka sudah terbiasa mengamati berbagai macam upacara sehubungan dengan kenyataan bahwa dengan terjadinya perubahan-perubahan tubuh, anak yang melangkah dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Yang lebih penting adalah penekanan Aristoteles pada perubahan-perubahan perilaku. Ia menguraikan bahwa anak perempuan yang sedang puber mudah marah, penuh gairah, sangat rajin, dan selalu memerlukan pengawasan karena berkambangnya dorongan-dorongan seksual.

e. Masa Remaja
Masa remaja memiliki makna yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Jika ditinjau dari sisi psikologis maka usia remaja adalah masa dimana anak mulai menyesuaikan serta menerapkan kehidupan yang dilakukan oleh seseorang yang sudah dewasa, di usia ini seorang anak sudah merasa bahwa ia sudah berada ditingkatan yang sama dengan orang dewasa atau orang yang lebih tua darinya dalam hal-hal sosial atau hak-hak yang berlaku dimasyarakat.
Pada umumnya seorang anak sudah memasuki masa remaja adalah ketika anak secara seksual menjadi matang dan masa ini akan berakhir saat sudah mencapai usia matang secara hukum (ketentuan yang berlaku dimasyarakat). Namun, penelitian tentang perubahan perilaku, sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan terjadi lebih cepat pada masa awal remaja daripada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku, sikap dan nilai-nilai pada awal masa remaja berbeda dengan pada akhir masa remaja. Dengan demikian secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu awal masa remaja dan akhir masa remaja.
Karena rata-rata laki-laki lebih lambat matang daripada anak perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia delapan belas tahun ia sudah dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan. Akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang matang untuk usianya dibandingkan dengan perempuan. Namun, dengan adanya status yang lebih matang di rumah dan di sekolah, biasanya laki-laki cepat menyesuaikan diri dan menunjukkan perilaku yang lebih matang, yang sangat berbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari usia tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia matang secara hukum. Jadi periode akhir pada masa remaja berlangsung cukup singkat, hanya berlangsung selama satu atau dua tahun saja.

f. Masa Dewasa Dini
Setiap kebudayaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi.
Belum lama ini, dalam kebudayaan Amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia belum mencapai usia 21 tahun. Sekarang, usia 18 tahun merupakan usia di mana seseorang dianggap dewasa secara sah. Dengan meningkatnya lamanya hidup atau panjangnya usia rata-rata orang maka masa dewasa sekarang mencakup waktu yang paling lama dalam rentang hidup.
Selama masa dewasa yang panjang ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-kanak dan masa remaja, yang juga mencakup periode cukup lama (saat terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi berdasarkan periode yang menunjuk) pada perubahan-perubahan tersebut, bersama dengan, masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan-perubahan tersebut.

g. Masa Dewasa Madya
Lazimnya masa dewasa madya ini berlangsung jika seseorang sudah menginjak usia 40 tahun dan berakhir sampai ia berusia 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada umumnya seseorang akan mengalami penurunan dalam kekuatan fisiknya ketika ia sudah memasuki usia 60 tahun, dan hal serupa juga terjadi dengan kekuatan daya ingatnya (mereka akan mudah merasakan lelah jika melakukan pekerjaan berat dan akan sering mengalami lupa). Meskipun sekarang ini mungkin banyak orang yang mengalami tanda-tanda tersebut lebih lambat dari usia 60 tahun, akan tetapi ciri-cirinya tetap dapat ditemukan meski tidak terlalu nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60 tahun sengaja ataupun tidak sengaja usia 60 tahun dianggap sebagai garis batas antara usia madya dengan usia lanjut, jadi batasnya bukan usia 65 tahun.
Oleh karena usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi-bagi ke dalam dua sub bagian, yaitu:
• Usia madya dini yang membentang dari usia 40 sampai 50 tahun dan
• Usia madya lanjut yang berbentang antara usia 50 sampai 60 tahun. Selama usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis yang pertama kali mulai selama 40-an awal menjadi lebih kelihatan.

h. Masa Dewasa Lanjut (Usia Lanjut)
Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang sudah dialami. Ia sering melihat masa lalunya, biasanya dengan penuh penyesalan, dan cenderung ingin hidup mencoba mengabaikan masa depan sedapat mungkin.
Usia 60 biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Akan tetapi orang sering menyadari bahwa usia kronologis merupakan kriteria yang bagus dalam menandai pemulaan usia lanjut karena terdapat perbedaan tertentu di antara individu-individu dalam usia pada saat mana usia lanjut mereka mulai.
Karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan wanita zaman sekarang tidak menunjukkan tanda-tanda ketuaan mental dan fisiknya sampai awal 70 tahun. Karena alasan tersebut, ada kecenderungan yang meningkat untuk menggunakkan usia 65 sebagai usia pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda mulainya usia lanjut.
Tahap berakhir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi usia lanjut dini, yang berkisar antara usia 60 sampai 70 tahun dan usia lanjut yang mulai pada usia 70 tahun sampai akhir kehidupan seseorang. Orang dalam usia 60-an biasanya digolongkan dalam usia tua, yang berarti antara sedikit lebih tua atau setelah usia madya dan usia lanjut setelah mereka mencapai usia 70 tahun, yang menurut standar beberapa kamus berarti makin lanjut usia seseorang dalam periode hidupnya dan telah kehilangan kejayaan masa mudanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer