Sabtu, 06 Agustus 2022

14 Teori Perkembangan Anak

 1) Environmentalisme

Teori enviromentalisme menyatakan perkembangan ditentukan oleh lingkungan. Teori ini dikemukakan filsuf Inggris Jhon Locke yang terkenal dengan istilah tabularasa (meja lilin putih). Locke mengakui kalau individu memiliki temperamen yang berbeda, namun secara keseluruhan, lingkunganlah yang membentuk jiwa (Crain, 2007: 6-7). Pada saat jiwa dalam kondisi lunak yaitu pada usia dini, anak-anak mudah dididik menurut kemauan pendidiknya. Lingkungan membentuk jiwa anak-anak melalui proses asiosiasi (dua gagasan selalu muncul bersama-sama), repetisi (melakukan sesuatu berkali-kali), imitasi (peniruan), serta reward and punishment (penghargaan dan hukuman) (http://susansalsabila.blogspot.com/2017/12/teori-perkemangan-perspektif.html).

2) Naturalisme

Teori naturalisme memandang anak berkembang dengan cara caranya sendiri melihat, berpikir, dan merasa. Alam seperti guru yangmendorong anak mengembangkan kemampuan berbeda-beda ditingkat pertumbuhan yang berbeda. Teori ini dikemukakan Jean Jecques Rousseau. Dengan belajar dari alam anak-anak mungkin berubah mungkin tidak, tetapi anak tetap saja sebagai pribadi yang utuh dan kuat.

3) Etologis

Etologis adalah studi tentang tingkah laku manusia dan hewan dalam konteks evolusi. Teori etologis dikemukakan antara lain Darwin, Lorenz Tindbergen, dan Bowlby. Charles Darwin menyatakanbahwa perkembangan manusia ditentukan oleh seleksi alam. Seleksi alam tidak hanya terjadi pada fisik seperti warna kulit, namun jugapada beragam tingkah laku. Konrad Lorenz dan NikoTindbergen menyatakan insting ikut berkembang karena menjadi adaptif dalam lingkungan tertentu dan insting memerlukan lingkungan yang tepat untuk berkembang dengan benar (Crain, 2007:64). Jhon Bowlby menyatakan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh lingkungan yang diadaptasinya. Untuk mendapatkan perlindungan, anak-anak harus mengembangkan tingkah laku kemelekatan (attachment) yaitu sinyal yang mempromosikan dan mempertahankan kedekatan anak dengan pengasuhnya (https://dosenpsikologi.com/teori-etologi-dalam-psikologi-perkembangan).

4) Komparatif dan organismic

Teori komparatif dan organismik dikemukakan Heinz Werner yang menyatakan bahwa perkembangan tidak sekedar mengacu kepada peningkatan ukuran, tetapi perkembangan juga mencakup perubahan perubahan di dalam struktur yang dapat didefinisikan menurut prinsip ontogenik. Werner menyatakan bahwa bapan pun perkembangan berlangsung, dia melangkah maju dari kondisi yang relatif tidak memiliki banyak perbedaan menuju kondisi yang perbedaan dan integrasi herarkhisnya semakin tinggi. Pernyataan ini menunjukkan perkembangan harus dipelajari dari sisi aktivitas yang muncul di permukaan dan aspek kejiwaan organisme pelakunya. Di samping itu prinsip ontogenik harus merupakan dasar perbandingan pola-pola perkembangan di beragam wilayah, spesies, dan kondisi patologis yang berbeda (https://pdfcoffee.com/qdownload/teori-organismik-werner-pdf-free.html).

5) Perkembangan kognitif

Teori ini digagas Jean Piaget yang menyatakan bahwa tahapan berpikir manusia sejalan dengan tahapan umur seseorang. Piaget mencatat bahwa seorang anak berperan aktif dalam memperoleh pengetahuan tentang dunia. Tahap berpikir manusia menurut Piaget bersifat biologis. Melalui penelitiannya Piaget menemukan bahwa anak-anak melewati tahap-tahap perkembangan kognitif dengan urutanyang tidak pernah berubah dengan keteraturan yang sama (Crain, 2007) (https://www.neliti.com/publications/235758/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget).

6) Perkembangan moral

Teori perkembangan moral dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg. Kohlberg melakukan penelitian dengan mengadakan tes kepada 75 orang anak laki-laki yang berusia antara 10 hingga 16tahun. Tes tersebut berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang dikaitkandengan serangkaian cerita di mana tokoh-tokohnya menghadapi dilema moral. Misalnya seorang suami yang harus mencuri obat daritoko obat untuk istrinya yang sakit, karena tidak tidak memiliki uangyang cukup untuk membeli obat tersebut (Kohlberg, 1995: 68). Berdasarkan penalaran-penalaran yang diberikan oleh responden dalam merespon dilema moral yang dihadapinya, Kohlberg percayabahwa ada tiga tingkat perkembangan moral yang masing-masing ditandai dua tahap. Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral menurut Kohlberg adalah internalisasi, yaitu perubahan perkembangandari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilakuyang dikendalikan secara internal (Moshman, 2005: 74) (https://id.wikipedia.org/wiki/Tahap_perkembangan_moral_Kohlberg).

7) Pengondisian klasik

Teori pengondisian klasik dikemukakan oleh Ivan Pavlov yang menyatakan bahwa perkembangan manusia berasal prinsip stimulus dan respon. Melalui eksprimennya Pavlov menemukan bahwa pengondisian dapat menimbulkan respon-respon bawaan terjadi secara spontan melalui latihan berulang-ulang (https://www.psikologihore.com/teori-classical-conditioning/).

8) Pengondisian Operan

Pengondisian operan dikemukakan Skinner dengan menggunakan kotak “Skinner Box.” Di dalam kotak Skinner mencobakan perkembangan pengetahuan latihan yang disertai dengan reward dan punishment (https://tepenr06.wordpress.com/2011/11/09/teori-kondisioning-operan-b-f-skinner/).

9) Pemodelan

Teori pemodelan dikemukakan Albert Bandura yang menyatakan bahwaperkembangan manusia merupakan hasil interaksiantara faktor heriditas dan lingkungan (http://moveon.psikologiup45.com/2017/12/modelling-teori-albert-bandura.html).

10) Sosial-Historis

Teori sosial-historis dikemukakan Lev Vigotsky yang berpandangan bahwa konteks sosial merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar seorang anak. Pengalaman interaksi sosial ini sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan berfikir anak. Interaksi antara anak dengan lingkungan sosialnya akan menciptakan bentuk-bentuk aktivitas mental yang tinggi (https://tirto.id/teori-belajar-sosial-menurut-vygotsky-zona-perkembangan-proksimal-gjal).

11) Psikoanalitik

Teori Psikoanalisa digagas oleh Sigmund Frued yang menekankan pada pentingnya peristiwa dan pengalaman pengalaman yang dialami anak khususnya situasi kekacauan mental. Menurut Frued perkembangan seseorang digambarkan sebagai sejumlah tahapan psikoseksual yang digambarkan pada tahapan-tahapan: tahap oral, tahap anal, tahap phallic, tahap laten, dan genital (Santrock, 1995:22). Setiap tahapan tersebut berkaitan dengan kepuasan libido seksual yang dapat memainkan peranan pada kepribadian seseorang ketika dia dewasa (https://desyandri.wordpress.com/2014/01/21/teori-perkembangan-psikoanalisis-sigmund-freud/).

12. Psiko-sosial

Teori ini digagas Erik Erikson yang menyatakan bahwa perkembangan terjadi sepanjang kehidupan manusia. Erikson meyakini bahwa setiap tahap perkembangan berfokus pada upaya penanggulangan konflik. Kesuksesan atau kegagalan menangani konflik dapat berpengaruh pada setiap tahap perkembangan (https://desyandri.wordpress.com/2014/01/21/teori-perkembangan-psikososial-erik-erikson/).

13. Perkembangan bahasa

Teori perkembangan bahasa digagas oleh Chomsky yang menyatakan kemampuan berbahasa adalah bawaan manusia yang tidak dimiliki makhluk lain. Kemampuan berbahasa telah dibawa manusia sejak lahir (http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/05/teori-perkembangan-bahasa-anak.html).

14. Humanistik.

Penggagas aliran humanistik adalah Abraham Maslow yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia ditentukan oleh hakikat batin yang esensial dan biologis. Inti batin manusia mendorongnya untuk mencapai perealisasian kemanusiaanya seutuhnya. Pada sejumlah orang yang melakukan aktualisasi diri, mereka cenderung merdeka dari tekanan budaya, dan tetap mempertahankan kapasitas untuk memandang dunia secara spontan, segar, dan lugu seperti anak. Dengan kata lain Maslow menyatakan hanya manusiayang merdeka dari tekanan budaya yang dapat mencapai kesempurnaan perkembangannya (https://123dok.com/article/teori-humanistik-teori-teori-perkembangan.y6j2m7gq.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer