Bayangkanlah kelas yang Ibu dan Bapak ajar saat ini. Ingatlah satu persatu peserta didik di kelas:
- Apa minat mereka dalam olahraga?
- Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas Anda?
- Siapakah yang paling kencang dalam berlari dan sebaliknya?
- Siapakah yang paling menyukai kegiatan kelompok?
- Siapakah yang justru selalu menghindar saat bekerja kelompok?
- Siapa saja yang dapat melakukan loncat paling tinggi dan sebaliknya?
- Siapakah peserta didik yang masih perlu dibantu untuk melakukan roll depan dan belakang?
- Siapakah anak yang selalu kesal ketika kalah dalam suatu permainan olahraga?
Setiap harinya, tanpa disadari, Ibu dan Bapak dihadapkan dengan berbagai macam keberagaman. Di saat yang bersamaan Ibu dan Bapak juga harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat keputusan dalam satu waktu.
Ibu dan Bapak mungkin pernah berada dalam posisi ketika membantu sebagian kecil peserta didik yang mengalami kesulitan melakukan lompat jauh. Di saat yang bersamaan sebagian besar peserta didik lain dengan lancar menyelesaikan. Akibatnya, Ibu dan Bapak tidak bisa mengontrol aktivitas semua peserta didik.
Seorang guru akan senantiasa menuntun berbagai karakter anak dengan berbagai cara, sehingga kemampuan untuk melakukan banyak tugas sekaligus ini secara natural sebenarnya dimiliki oleh guru. Kemampuan ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu alaminya hal ini terjadi di kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi tantangan ini. Semua usaha tersebut tentunya dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memastikan setiap peserta didik di kelasnya sukses dalam proses pembelajarannya.
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu peserta didik. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar peserta didik.
Dengan kata lain, semua peserta didik belajar materi yang serupa, tetapi strategi untuk mencapai tujuan bersama tergantung pada tingkat perkembangan individu dan gaya belajar peserta didik (Ellis, Lieberman, & LeRoux, 2010). Dalam pengajaran terdiferensiasi, tiga (3) elemen kurikulum dapat dibedakan berdasarkan kebutuhan peserta didik yaitu; konten, proses, dan produk.
Pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan dalam berbagai macam kurikulum. Karena yang menjadi pertimbangan guru dalam menyajikan aktivitas pembelajaran adalah bagaimana konten dan aktivitas yang disajikan dapat mewadahi setiap karakteristik peserta didik dengan kodratnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar