Penulis : Tim PKG PJOK
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru PJOK harus memiliki seperangkat kompetensi untuk memfasilitasi penyusunan-penyusunan tujuan terpenting dalam pembelajaran, diantaranya adalah kepemimpinan yang dapat menjadi contoh pelayanan terbaik bagi peserta didiknya. Guru PJOK memiliki peran penting dalam membantu peserta didik untuk belajar, mengorganisasikan diri, bertanggung jawab dan mengembangkan suasana belajar yang kondusif.
Seorang pemimpin pembelajaran harus bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan visi dan misi pendidikan. Dalam mengelola sumber daya tersebut, sumber daya/aset yang tersedia harus dikembangkan secaraotomatis, dengan cara mengubah pola pikir dari berbasis kekurangan/hambatan/masalah ke berbasis aset/ kekuatan. Oleh karena itu, ketujuh aset yang ada harus dapat dioptimalkan untuk diimplementasikan dalam pembelajaran PJOK.
Berpikir berbasis aset juga dapat diterapkan dalam pengembangan diri, dengan mengenali kekuatan/aset yang dimilikinya, seseorang dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan hidupnya. Pendekatan ini juga dapat membantu guru PJOK untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya dan potensipotensi yang ada disekitarnya.
Dr Kathryn Cramer, dalam kesimpulannya menyatakan bahwa berpikir berbasis aset merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan dan pengembangan diri. Berpikir berbasis aset ini dapat membantu seseorang atau sebuah organisasi untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan aset/kekuatan yang dimilikinya, sehingga dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Adapun manfaat berpikir berbasis aset/kekuatan untuk guru PJOK adalah sebagai berikut:
- Berpikir berbasis aset dapat membantu guru untuk mengembangkan potensi diri dalam hal aktivitas jasmani. Dengan mengenali aset/kekuatan yang dimilikinya dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan dalam aktivitas jasmani yang dilakukan, hal ini dapat membantu lebih percaya diri dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
- Pada pelajaran PJOK, peserta didik diajarkan untuk meningkatkan gerak tubuh manusia melalui aktivitas jasmani, baik olah raga maupun non-olahraga. Berpikir berbasis aset/kekuatan juga dapat membantu peserta didik untuk mengenali aset/kekuatan yang dimilikinya, seperti kemampuan fisik, kesehatan dan kebugaran.
- Berpikir berbasis aset dapat menjadi dasar pemikiran guru yang positif dalam menghadapi isu isu seputar PJOK.
- Berpikir berbasis aset ini dapat membantu kepala sekolah dan guru PJOK untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan aset yang dimiliki oleh sekolah, seperti; fasilitas olahraga, tenaga pengajar yang berkualitas, dan hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya, sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK yang diberikan kepada peserta didik .
- Berpikir berbasis aset dapat membantu sekolah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan lebih efektif dan efisien. Sekolah dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan aset/kekuatan yang dimilikinya seperti; tenaga pengajar yang berkualitas, fasilitas yang memadai dan hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya, sekolah juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar