Santrock (2011) memberikan pendapat yang lebih mendasar, yaitu bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup. Disini Santrock mendefinisikan perkembangan tidak hanya dalam konteks evolusi, tetapi juga involusi. Pada awal kehidupan manusia yang berperan adalah evolusi, dari bayi tumbuh menjadi kakan-kanak kemudian dewasa. Sedangkan involusi lebih berperan pada akhir kehidupan, yaitu perubahan-perubahan yang bersifat mundur, ditandai dengan kemunduran fungsi alat-alat tubuh seperti pada system penglihatan, pendengaran dan system gerak.
Ada dua istilah yang sering muncul dalam perkembangan peserta didik sebagai individu ini, yaitu istilah pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development). Istilah pertumbuhan menyatakan perubahan-perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif) seperti berat dan tinggi badan, sedangkan perkembangan dititikberatkan pada aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif). Berikut perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa aspek perbedaan seperti di terlihat pada tabel 1.
Pertumbuhan Peserta Didik
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan bersifat kuantitatif karena berkaitan dengan ukuran, dan volume. Masganti (2012) mengemukakan pertumbuhan dan perkembangan fisik seseorang sesuai dengan periode usia pertumbuhan yaitu:
Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang penting pada masa anak-anak awal ialah:
a. Perubahan tinggi badan. Tinggi badan anak rata-rata bertambah 3 (tiga) inci tiap tahun. Pada usia enam tahun tinggi badan anak anak rata-rata 46,6 inci. Kondisi memungkinkan anak untuk dapat berjalan dan berlari lebih cepat, memanjat, melompat, meloncat, dan berjalan di atas papan titian.
b. Perubahan berat badan. Berat badan anak rata-rata bertambah tiga sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat badan laki-laki 49 pon dan berat badan anak perempuan 48,5 pon. Kondisi ini memungkinkan anak dapat mengangkat, melempar, dan menangkap benda.
c. Perbandingan tubuh. Anak usia dua sampai enam tahun cenderung berbentuk kerucut, dengan perut rata (tidak buncit), dada yang lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
d. Postur tubuh. Perbedaan postur anak terlihat sejak masa anak-anak, ada yang yang gemuk (endomorfik), kuat berotot (mesomorfik), dan ada yang kurus (ektomorfik )
e. Tulang dan otot. Otot anak berusia enam tahun menjadi lebih besar, lebih berat, dan lebih kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskpun berat badannya bertambah. Pertambahan berat tulang dan otot memungkinkan dapat belajar menarik garis, menulis, menggambar dan melukis dengan jari.
f. Lemak. Anak yang gemuk (endomorfik) memiliki jaringan lemak yang lebih banyak, anak kuat berotot (mesomorfik) memiliki jaringan otot yang lebih banyak, dan anak kurus (ektomorfik) memiliki jaringan otot yang lebih kecil dan jaringan lemak yang lebih sedikit.
g. Pertumbuhan gigi. Anak-anak usia enam tahun mulai mengalami pergantian gigi susu.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada anak perempuan meliputi: (a) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang), (b) Pertumbuhan payudara, (c) Pembesaran pinggul, (d) Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan. (e) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya. (f) Bulu kemaluan menjadi keriting. (g) Menstruasi atau haid. (h) Tumbuh bulu ketiak.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada anak laki-laki meliputi: (a) Pertumbuhan tulang-tulang. (b) Testis (buah pelir) membesar. (c) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap. (d) Awal perubahan suara. (e) Ejakulasi (keluarnya air mani). (f) Bulu kemaluan menjadi keriting. (g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya. -Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot). (h) Tumbuh bulu ketiak. (i) Akhir perubahan suara. (j) Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap. (k) Tumbuh bulu di dada.
Kemampuan fisik berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otak. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik secara dramatis atau sering disebut dengan (growth spurt) yaitu percepatan pertumbuhan, dimana terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi fisik (Zigler & Stevenson, 1993), baik pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, maupun pencapaian kematangan seksual (Papalia, Old & Feldman, 2008).
Pada dasarnya, perubahan fisik selama masa remaja dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu: perubahan yang besifat internal dan perubahan yang bersifat eksternalfisik selama masa remaja dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu: perubahan yang besifat internal dan perubahan yang bersifat eksternal.
Perubahan Internal
Perubahan ini merupakan perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar dan sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Adapun perubahan tersebut, di antaranya adalah: (1) Sistem Pencernaan, (2) Sistem Peredaran Darah, (3) Sistem Pernafasan (4) Sistem Endokrin, (5) Jaringan Tubuh
Perubahan Eksternal
Perubahan eksternal merupakan perubahan-perubahan pada tubuh remaja dimana perubahan tersebut dapat diamati. Adapun perubahan tersebut, di antaranya adalah: (1) inggi Badan (2) Berat Badan, (3) Proporsi Tubuh, (4) Organ Seks, (5) Ciri-ciri Seks Sekunder
Tidak ada komentar:
Posting Komentar